Saturday, August 27, 2005

Selasa yang Kelima, bicara tentang Keluarga

Selasa kelima ini...mereka bicara tentang "Keluarga"..

Sesungguhnya selain keluarga tidak ada lagi pondasi dan landasan yang lebih kokoh, yang memungkinkan manusia untuk bertahan sampai sekarang. Keluarga adalah akar, keluarga adalah sekolah pertama kehidupan, keluarga adalah sumber cinta dan dukungan yang gak akan habis. Tanpa dukungan , cinta dan kasih sayang dan perhatian yang kita peroleh dari keluarga, kita seperti tidak memiliki apapun.

Cinta adalah sesuatu yang paling penting....cinta seperti nyawa...cinta seperti nafas...cinta seperti denyut jantung

Seperti kata penyair besar Auden," Saling mencintai, atau punah dari muka bumi."

Umpama dalam keluarga terjadi perpecahan, perceraian, hidup sendiri, atau tidak mempunyai anak, setiap beban...penderitaan hidup, akan terasa lebih berat. Bisa jadi kita ingin berhenti di tengah jalan dan menyerah...
Memang banyak orang datang menjenguk, menemani, teman, mitra kerja, dan lain lain...tapi ...mereka nggak akan pernah sama dengan orang yang kita tahu bakal memperhatikan kita , dan mengawasi kita sepanjang waktu, orang-orang yang punya hubungan sedarah...sebuah garis darah.

Karena inilah peran keluarga , mereka tidak hanya memberi cinta, tapi lebih dari itu ada suatu "panggilan" untuk memperhatikan anggota keluarga terus menerus.

Rasa terberat adalah saat kita kehilangan anggota keluarga, suatu rasa kehilangan terhadap 'rasa aman spiritual'-yaitu rasa aman karena tahu ada seseorang yang memperhatikan kita. Tidak ada yang dapat menggantikan peran itu...tidak harta...tidak kepopuleran...tidak kesenangan semu....tidak pula pekerjaan...

Mereka berbicara tentang dilema generasi saat ini, seputar mempunyai anak, atau hanya sekedar mempunyai anak, hidup single dan bebas. Anak sering dilihat sebagai penghalang, dan pemaksaan untuk melakukan tugas-tugas sebagai orang tua, yang tidak ingin dilakukan.

Setiap orang yang datang bertanya tentang apakah sebaiknya mereka mempunya anak atau tidak,....pertanyaan itu tidak bisa dijawab bisa atau tidak...tapi mungkin bisa dijawab bahwa mempunyai anakadalah pengalaman tiada banding. Kita tidak dapat menggantikan dengan teman, pacar. Kalau kita ingin merasakan tanggung jawab yang sepenuh-penuhnya kepada sesama manusia, dan belajar mencintai serta menjalin ikatan sedalam-dalamnya, tidak ada cara lain lagi selain mempunyai anak.

Dia bilang, tidak akan menukar dengan apapun pengalamannya mempunyai anak...bahkan meskipun dibayar mahal...karena...sebentar lagi dia tahu kalau dia akan meninggalkan anak-anaknya sebentar lagi....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home