Saturday, April 09, 2005

AMBISI YANG SETIA

Pada akhir abad ke-19, ada 4 orang sahabat, mereka adalah mahasiswa Universitas Oxford, setelah lulus satu dari mereka menjadi Kanselir Inggris.
Yang kedua menjadi Sekretaris Luar Negeri Inggris.
Orang ketiga memperoleh reputasi internasional sebagai pengarang.
Sedangkan orang keempat, Temple Gairdner, barangkali merupakan siswa yang paling berbakat di antara teman-teman sekelasnya, akan tetapi ia justru tidak menjadi orang yang tenar dan berpengaruh.
Mengapa demikian? Saat ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya, ia membuat komitmen dan menerima panggilannya untuk hidup sebagai misionaris di daerah yang terpencil dan berbahaya.Sebenarnya Gairdner bisa saja menjadi orang yang terkenal seperti teman-temannya.
Saat memutuskan untuk menjadi seorang misionaris, ia menulis surat kepada saudara perempuannya,"Saya merasakan suatu ambisi yang sangat sulit untuk dipadamkan. Apabila menilik latar belakang keluarga dan pendidikan seseorang yang tinggi, ambisi untuk menjadi terkenal dan ternama memang tampak wajar. Sangat sulit untuk melepaskan diri dari semua itu dan mau meninggal tanpa dikenal."

Kita mungkin tidak diminta untuk berkorban seperti itu. Namun apakah kita bersedia melayani Sang Juruselamat dengan ketaatan penuh? Untuk melayani Dia dengan setia kita harus mengesampingkan kepentingan kita sendiri, seperti yang dilakukan Paulus: "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus" (Galatia6:14).

Kita tidak perlu menjadi terkenal. Namun, kita perlu setia ke manapun Allah memanggil kita —VCG

DUNIA MENGHARGAI KESUKSESAN JANGKA PENDEK, TETAPI ALLAH MENGHARGAI KESETIAAN JANGKA PANJANG

0 Comments:

Post a Comment

<< Home